·
Pedagogi Tradisional
Pedagogi tradisional
adalah seni mengajar. Guru yang efektif senantiasa menggunakan alternatif
strategi pembelajaran, karena tidak ada pendekatan tunggal yang universal untuk
semua bahan ajar dan situasi. Strategi yang berbeda digunakan dengan kombinasi
yang berbeda untuk kelompok siswa yang berbeda, yang diharapkan akan dapat
meningkatkan hasil belajar. Strategi yang lebih cocok mengajarkan pengetahuan
dan keterampilan tertentu berbeda untuk masing-masing siswa dan konteksnya.
Pedagogi tradisional
tidak ada pengangan karena secara historis kesulitan dalam mendefinisikan dan
memahami pedagogi telah muncul sejak awal karena posisinya sebagai ilmu dan
teori dan sisi lain sebagai seni atau
praktik mengajar dan belajar. Dalam praktiknya, implementasi kaidah-kaidah
pedagogi berbenturan dengan upaya mempertahankan kekuasaan dan prestise semu
atau karena pertimbangan yang “dibenarkan mengingat subsidi guru yang terus
menerus atau alasan nonakademik lainnya (Salvatori, 1996). Paedagogi yang
diidentifikasi sebagai praktik, teknik, metode atau pelaksanaan pembelajaran
menjadi terpisah dari kerangka teori dan standar yang ditetapkan. Namun, teori
pedagogi harus terpisah dengan praktik pedagogi, bahkan melahirkan sesuatu yang
lebih spesifik dari praktik kehidupan sekolah dan manajemen kelas. Akibatnya,
dibanyak negara, muncul hubungan sebagai berikut :
Ilmu vs Seni Paedagogi
Teori vs Praktik Paedagogi
Pengetahuan Paedagogi vs Pengetahuan ilmiah mata pelajaran
Kegiatan mengajar vs Kegiatan belajar
·
Paedagogi Modern
Pandangan tradisional
memposisikan pedagogi sebatas seni mengajar atau mengasuh. Kini sangat kuat dan
konsisten untuk mengembangkan hubungan dialektis yang bermanfaat antara
pedagogi sebagai ilmu dan pedagogi sebagai seni (Salvatori, 1996). Melihat
paedagogi dari dua perspektif nampaknya paling ideal, memiliki fokus yang sama.
Beberapa definisi yang terkait dengan padagogi disajikan berikut ini:
1. Pengajaran
(teaching), yaitu teknik dan metode kerja guru dalam
mentransformasikan konten pengetahuan, merangsang, mengawasi dan memfasilitasi
pengembangan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang berhasil. Termasuk dalam
kerangka pengajaran adalah penilaian formatif dan sumatif, juga memberi peluang
kepada siswa untuk “membantu” merevisi dan meningkatkan kualitas pemikiran dan
pemahaman. (Guru pada posisi sentral).
2.
Belajar (learning), yaitu proses siswa mengembangkan kemandirian dan inisiatif
dalam memperoleh dan meningkatkan pengetahuan serta keterampilan (seperti
penyelidikan, berpikir kritis, kerja sama tim, mengorganisasikan, dan
memecahkan masalah). Sesuai dengan perjalanan waktu kualitas mengajar dapat
mengakibatkan siswa mencapai pemikiran tingkat tinggi dan pemahaman yang
mendalam, mengetahui tentang proses belajar mereka sendiri, metakognisi,
kemampuan untuk mentransfer apa yang telah dipelajari pada situasi baru, dan
kapasitas umum untuk menjalani kehidupan yang lebih luas dan belajar seumur
hidup. Belajar semur hidup itu merupakan sebuah kontinum yang berlaku untuk
guru.
3.
Hubungan mengajar dengan belajar dengan faktor lain yang tergamit mendorong
minat paeddagogi. Misalnya, siswa
melakukan penelitian sederhana. Hubungan itu bisa bermakna siswa dibimbing oleh
guru atau kegiatan belajar yang berpusat pada siswa, namun tetap di bawah
bimbingan guru. Hubungan itu, apa pun bentuknnya tetap terkait degnan kegitatan
mengajar dan belajar. Memang ada pemikiran yang kontras, bahwa aktivitas
mengajar dan belajar itu kehilangan hubungan efikasi; siswa haru menjadi
peroaktif dan lebih otonom.
4.
Hubungan mengajar dan belajar berkaitan dengan semua pengaturan dan pada segala
tahapan usia, yaitu sebagaiman yang dikembangkan di lembaga-lembaga
pendidikan formal dan nonformal dalam masyarakat, dalam keluarga, dan dalam
kehidupan kerja (Cropley dan Dave, 1978). Sekolah merupakan salah satu bagian
dari total spektrum pengaruh pendidikan.
Pedagogi yang efektif menggabungkan
alternatif strategi pembelajaran yang mendukung keterlibatan intelektual,
memiliki keterhubungan dangan dunia yang lebih luas, lingkungan kelas yang
kondusif, dan pengakuan atas perbedaan penerapannya pada semua pelajaran.Praktif
pedagogis yang efektif mempromosikan kesejahteraan siswa, guru, dan komunitas
sekolah.
wihh nice info, saya pengunjung setia web anda
BalasHapuskunjung balik, di web kami banyak penawaran dan tips tentang kesehatan
Ada artikel menarik tentang obat tradisional yang mampu menyembuhkan penyakit berat, cek yuk
http://goldengamat.biz/obat-tradisional-giardiasis/
Hy kakk anggita ,mau tanyak judul buku yang kakk gunakan sebagai acuan apa yaa kakk
BalasHapus