Pendidikan dewasa suatu proses yang menumbuhkan
keinginan untuk bertanya dan belajar secara berkelanjutan sepanjang hidup. Pendidikan
orang dewasa berlangsung dalam bentuk pengarahan diri sendiri untuk memecahkan
masalah. Ditinjau dari segi umur, seseorang yang berumur antara 16-18 tahun
dapat dikatakan sebagai orang dewasa. Ditinjau juga dari ciri-ciri psikologis,
seorang yang dapat mengarahkan diri sendiri, tidak selalu tergantung pada orang
lain, mau bertanggung jawab, mandiri, berani mengambil risiko, dan mempu
mengambil keputusan, orang tersebut
dikatakan telah dewasa secara psikologis. Sedangkan ditinjau dari ciri-ciri
biologis, seseorang yang telah menunjukkan tanda-tanda kelamin sekunder, orang
tersebut dikatakan telah dewasa secara biologis.
UNESCO
(Townsend Coles, 1977 dalam Lanundi, 1982) mendefinisikan pendidikan orang
dewasa sebagai berikut, keseluruhan proses pendidikan yang diorganisasikan, apa
pun isi, tingkatan, metodenya, baik formal atau tidak, yang melanjutkan maupun
menggantikan pendidikan semula di sekolah, akademi dan universitas serta
latihan kerja, yang membuat orang yang dianggap dewasa oleh masyarakat
mengembangkan kemampuannya, memperkaya pengetahuannya, meningkatkan kualifikasi
teknis atau profesionalnya, dan mengakibatkan perubahan pada sikap dan
perilakunya dalam perspektif rangkap perkembangan pribadi secara utuh dan
partisipasi dalam pengembangan sosial, ekonomi, dan budaya yang seimbang dan
bebas.
Menurut
Reeves, Fansler, dan Houle menyatakan bahwa pendidikan orang dewasa adalah
usaha yang ditunjukan untuk pengembangan diri yang dilakukan oleh individu
tanpa paksaan legal, tanpa usaha menjadikan bidang utama kegiatannya. Selain itu,
ada juga yang termasuk pendidikan orang dewasa yaitu, (1) pendidikan bekal
kerja, (2) pendidikan jiwa baru dan kerohanian, (3) pendidikan kader, (4)
pendidikan yang bersifat rekreatif apresiatif dan kesegaran jasmani (Faisal,
1981)
Berdasarkan
pemaparan diatas dapat dirangkum bahwa:
Pendidikan orang dewasa yaitu
menggunakan sebagian waktunya dan tanpa dipaksa ingin meningkatkan pengetahuan,
keterampilan, dan mengubah sikapnya dalam rangka pengembangan dirinya sebagai
individu dan meningkatkan partisipasi dalam pengembangan sosial, ekonomi, dan
budaya secara seimbang dan utuh.
Pada
prinsip pendidikan orang dewasa merupakan hal yang penting yang perlu
diperthatikan dalam melaksanakan pendidikan orang dewasa. Prinsip-prinsip orang
dewasa terdiri dari: hukum belajar, penetapan tujuan, pemilihan materi,
pengembangan sikap, idealisme, minat, mengembangkan kemampuan mempertimbangkan
atau menilai, kemampuan manipulatif atau psikomotorik, kemampuan berpikir atau
memecahkan masalah, dan pembentukan kebiasaan.
a) Hukum
Belajar
Hukum belajar (law of learnig) dimana orang belajar dan
kondisi yang dapat meningkatkan hasil belajar. Hukum belajar terdieri atas
beberapa unsur yaitu (1) keinginan belajar, (2) pengertian terhadap tugas, (3) hukum
latihan, (4) hukum akibat, (5) hukum asosiasi, (6) rasa tertarik, keuletan, dan
intensitas, (7) kesiapan hati, (8) pengetahuan akan keberhasilan dan kegagalan.
b) Penetapan
Tujuan
Kunci keberhasilan
dalam pendidikan orang dewasa adalah mempunyai tujuan yang khusus tentang
perilaku maupun performansi yang jelas dan bergerak menuju ke tujuan tersebut
secara konsisten.
c) Mengembangkan
Sikap, Idealisme, dan Minat.
Sikap, idealisme,
minat, dan selera adalah dasar tujuan khusus ranah afektif dan merupakan suatu
kualitas emosi yang penting.Hal ini penting untuk mengembangkan kemampuan untuk
mengendalikan emosi menghadapi situasi hidup sehhari-hari. Emosi yang
terkendali akan dapat memberikan warna, semangat dan kebahagiaan hidup. Lebih lanjut
pengembangan sikap diarahkan untuk mengembangkan ke arah yang positif sesuai
dengan norma masyarakat, pada pengembangan idealisme yaitu melalui bacaan, diskusi,
pengamatan, dan bimbingan dan pada pengembangan minat diarahkan pada minat
untuk belajar, dimana semakin besar minatnya, maka semakin besar semangatnya
dan akan besar juga hasil kerjanya.
d) Mengembangkan
Kemampuan Manipulatif atau Psikomotor
Langkah mengembangkan
maniputaltif yaitu mempersiapkan peserta didik, mengajarkan materi yang perlu
diajarkan, meminta peserta didik untuk mempraktikkan, dan melaksanakan tindak
lanjut.
e) Kemampuan
Berpikir atau Memecahkan Masalah
Kemampuan yang
terpenting dari semua kemampuan yang ada. Tahapannya dalah pengenalan problema,
pemebuatan daftar kemungkinan pemecahan masalah, pengumpulan semua fakta,
pengorganisasisan, penetapan kesimpulan tentatif, perbaikan semua kelemahan,
dan pembuatan kesimpulan akhir.
f) Pembentukan
Kebiasaan
Pembentukan kebiasaan yang baik bagi orang dewasa
merupakan hal yang penting dilakukan. cara yang biasa dilakukan untuk membentuk
kebiasaan baru yaitu, (1) menemukan konsep kebiasaan baru, (2) memulai dengan
kemauan yang kuat, (3) jangan membiarkan pengecualian sampai kebiasaan baru
benar-benar berakar, (4) melakukan latihan pada setiap kesempatan, (5)melakukan
latihan sesempurna mungkin, (6) mengatur situasi sehingga menyenangkan, dan (7)
pembentukan kebiasaan baru seyogianya dari dorongan diri sendiri
0 komentar:
Posting Komentar