Pengertian dan Ruang Lingkup Pedagogi

Minggu, 16 Maret 2014

SENI DAN ILMU MENGAJAR
Mengajar merupakan seni dan ilmu mentransformasikan bahan ajar kepada peserta didik pada situasi dan dengan menggunakan media tertentu. Ilmu mengajar bisa dipelajari di mana pun dan kapan pun, baik individual, kelompok, maupaun dilembagakan. Cara guru memandu dan metode kerjanya membuat belajar siswa menjadi lebih mudah dan efektif. Inilah seni mengajar, yang tidak mungkin ditemukan pada proses alami kehidupan alam organik. Hubungan dua arah penting antara guru dan siswa sebagai pemberi dan penerima bantuan dan bimbingan. Siswa sebagai penerima dan mengikuti disiplin yang ditentukan oleh guru untuk  mengembangkan kematangan dan kemandiriannya. Sedangkan guru berperan dalam mendorong dan membangkitkan gairah baru siswa untuk membangun jembatan antara apa yang mereka ketahui dan dapat lakukan, serta bagaimana mereka mampu menjadi pembelajar yang aktif.

·         Pengajar yang Cerdas
Karakter Pribadi
  1. Kesatria. Mengakui kesalahan ketika memang melakukannya.
  2. Jujur. Memberitahu siswa tentang kebenaran dan menjelaskan tindakan dengan alasan situasi.
  3. Disiplin. Menunjukkan kontrol diri dan dapat diandalkan untuk melakukan hal yang benar dalam setiap situasi.
  4. Penyayang. Menunjukkan diri benar-benar peduli dengan siswa secara pribadi dan profesional.
  5. Integritas, Selalu melakukan apa yang dikatakan apapaun konsekuensi.
  6. Antusias. Tampil bersemangat dan percaya pada apa yang diajarkan benar-benar bermaslahat untuk hidup.
  7. Motif bagus. Menjadikan siswa selalu pada prioritas nomor satu.
  8. Komitmen. Menunjukkan semangat dan semangat untuk menyampaikan materi secara tuntas.

Tampilan di Kelas
  1. Persiapan. Ulasan catatan pembelajaran dan contoh untuk memastikan bahwa siswa belajar dengan lancar dan benar.
  2. Terorganisasi. Mengajar dengan menggunakan silabus dan urutan materi yang jelas sejak sesi pembelajaran pertama.
  3. Konsisten. Mengajar dengan tidak ada wabah emosional atau pola perilaku yang mengintimidasi siswa.
  4. Etika kerja. Menghabiskan waktu untuk benar-benar mempersiapkan pembelajaran di kelas dan laboratorium.
  5. Kecepatan. Datang ke kelas tepat waktu dan menjalankan tugas di kelas tidak lebih dari waktu yang diberikan.
  6. Sikap fleksibel. Terbuka atas ide-ide baru, saran, dan wawasan dari siswa.
  7. Dialog interaktif. Pembelajaran di kelas bersifat dua arah dan mengembangkan pengalaman komunikasi.
  8. Lingkungan belajar. Mendorong suasana yang “santai” dan terbuka untuk perubahan pengaturan agar tidak kaku.

MENGAJAR, AHLI PEDAGOGI, DAN PARADIGMA BELAJAR
·         Mengajar
Mengajar bermakna tindakan seseorang atau tim dalam memberi petunjuk atau menyampaikan informasi, pengalaman, pengetahuan, dan sejenisnya kepada subjek didik tertentu agar mereka mengetahui dan memahaminya sesuai dengan tujuan yang dikendaki. Pengajaran adalah semua proses tindakan yang terjadi dalam kerangka kegiatan mengajar. Kegiatan itu mulai dari merencanakan, melaksanakan, menilai, menganalisis hasil, melakukan refleksi, dan membuat tindak lanjut bagi perbuatan mengajar berikutnya.
·         Ahli Pedagogi
  • Menetepkan tujuan-tujuan pembelajaran yang sesuai dan mampu mengkomunikasikan dengan jelas
  • Menunjukkan sikap positif dan kepercayaan terhadap siswa, serta secara kontinyu bekerja untuk mengatasi kendala yang mungkin menghambat kemajuan belajar
  • Mengevaluasi dan menilai siswa secara adil dan cepat
  • Mendorong siswa berpikir dan memberdayakan diri untuk menemukan kreativitas mereka sendiri
  • Mempromosikan berbagai ide-ide, ekspresi, dan pendapat terbuka yang beragam, dengan tetap menjaga suasana integritas, kesopanan dan rasa hormat
  • Memandu siswa berhasil belajar melalui eksplorasi proses pemecahan masalah secara kreatif dan kritis, serta dan membantu siswa bergulat dengan ide-ide dan informasi yang mereka butuhkan untuk mengembankan pemahaman mereka sendiri
  • Mempromosikan penemuan siswa
  • Menjadikan mengajar dan belajar sebagai kegiatan ilmiah
  • Menjunjukkan rasa komitmen yang kuat bagi komuniatas akademis di samping keberhasilan pribadi di dalam kelas
  • Memberikan umpan balik secara teratur, konstruktif, dan obyektif untuk siswa
  • Menemukan cara yang unik dan kreatif untuk menghubungkan siswa satu sama lain

·         Paradigma Belajar
Asumsi yang mendasar adalah, bahwa pembelajar yang lebih akan terjadi ketika guru mendapatkan pemahaman yang prima tentang bagaimana kegiatan belajar terjadi. Guru akan lebih efektif bila memilih untuk  menggunakan strategi mengajar, memperluas perbendaharaan strategi, dan ahli dalam menggunakan strategi itu. Ada lima strategi mengajar sebagai berikut:
o   Strategi 1 : Pelatihan dan pelatihan lanjut.
o   Strategi 2 : Ceramah dan menjelaskan.
o   Strategi 3 : Mencari dan menemukan.
o   Strategi 4 : Kelompok dan tim.
o   Strategi 5 : Pengalaman dan refleksi.
Kelima strategi di atas menyediakan kerangka kerja konseptual yang berguna untuk mengorganisasi kegiatan pembelajaran.

PERBEDAAN ANTARA PEDAGOGI DAN ANDRAGOGI


Asumsi Paedagogi
Asumsi Andragogi
Konsep diri
Ketergantungan
Peningkatan arah-diri atau kemandirian
Pengalaman
Berharga kecil
Pelajar merupakan sumberdaya yang kaya untuk belajar
Kesiapan
Tugas perkembangan tekanan sosial
Tugas perkembangan peran sosial
Persfektif waktu
Aplikasi ditunda
Kecepatan aplikasi
Orientasi untuk belajar
Berpusat pada substansi mata pelajaran
Berpusat pada masalah
Iklim belajar
Berorientasi otoritas resmi dan kompetitif
Mutualitas, rasa hormat, kolaborasi dan informal
Perencanaan
Oleh guru
Reksa  (mutual) diagnosis diri
Perumusan tujuan
Oleh guru
Reksa negosiasi
Desain
Logika materi pelajaran untuk unit
Diurutkan dalam hal kesiapan unit masalah
Kegiatan
Teknik pelayanan
Teknik pengalaman (penyelidikan)
Evaluasi
Oleh guru
Reksa diagnosis kebutuhan dan program kebutuhan


0 komentar:

Posting Komentar

Minggu, 16 Maret 2014

Pengertian dan Ruang Lingkup Pedagogi

SENI DAN ILMU MENGAJAR
Mengajar merupakan seni dan ilmu mentransformasikan bahan ajar kepada peserta didik pada situasi dan dengan menggunakan media tertentu. Ilmu mengajar bisa dipelajari di mana pun dan kapan pun, baik individual, kelompok, maupaun dilembagakan. Cara guru memandu dan metode kerjanya membuat belajar siswa menjadi lebih mudah dan efektif. Inilah seni mengajar, yang tidak mungkin ditemukan pada proses alami kehidupan alam organik. Hubungan dua arah penting antara guru dan siswa sebagai pemberi dan penerima bantuan dan bimbingan. Siswa sebagai penerima dan mengikuti disiplin yang ditentukan oleh guru untuk  mengembangkan kematangan dan kemandiriannya. Sedangkan guru berperan dalam mendorong dan membangkitkan gairah baru siswa untuk membangun jembatan antara apa yang mereka ketahui dan dapat lakukan, serta bagaimana mereka mampu menjadi pembelajar yang aktif.

·         Pengajar yang Cerdas
Karakter Pribadi
  1. Kesatria. Mengakui kesalahan ketika memang melakukannya.
  2. Jujur. Memberitahu siswa tentang kebenaran dan menjelaskan tindakan dengan alasan situasi.
  3. Disiplin. Menunjukkan kontrol diri dan dapat diandalkan untuk melakukan hal yang benar dalam setiap situasi.
  4. Penyayang. Menunjukkan diri benar-benar peduli dengan siswa secara pribadi dan profesional.
  5. Integritas, Selalu melakukan apa yang dikatakan apapaun konsekuensi.
  6. Antusias. Tampil bersemangat dan percaya pada apa yang diajarkan benar-benar bermaslahat untuk hidup.
  7. Motif bagus. Menjadikan siswa selalu pada prioritas nomor satu.
  8. Komitmen. Menunjukkan semangat dan semangat untuk menyampaikan materi secara tuntas.

Tampilan di Kelas
  1. Persiapan. Ulasan catatan pembelajaran dan contoh untuk memastikan bahwa siswa belajar dengan lancar dan benar.
  2. Terorganisasi. Mengajar dengan menggunakan silabus dan urutan materi yang jelas sejak sesi pembelajaran pertama.
  3. Konsisten. Mengajar dengan tidak ada wabah emosional atau pola perilaku yang mengintimidasi siswa.
  4. Etika kerja. Menghabiskan waktu untuk benar-benar mempersiapkan pembelajaran di kelas dan laboratorium.
  5. Kecepatan. Datang ke kelas tepat waktu dan menjalankan tugas di kelas tidak lebih dari waktu yang diberikan.
  6. Sikap fleksibel. Terbuka atas ide-ide baru, saran, dan wawasan dari siswa.
  7. Dialog interaktif. Pembelajaran di kelas bersifat dua arah dan mengembangkan pengalaman komunikasi.
  8. Lingkungan belajar. Mendorong suasana yang “santai” dan terbuka untuk perubahan pengaturan agar tidak kaku.

MENGAJAR, AHLI PEDAGOGI, DAN PARADIGMA BELAJAR
·         Mengajar
Mengajar bermakna tindakan seseorang atau tim dalam memberi petunjuk atau menyampaikan informasi, pengalaman, pengetahuan, dan sejenisnya kepada subjek didik tertentu agar mereka mengetahui dan memahaminya sesuai dengan tujuan yang dikendaki. Pengajaran adalah semua proses tindakan yang terjadi dalam kerangka kegiatan mengajar. Kegiatan itu mulai dari merencanakan, melaksanakan, menilai, menganalisis hasil, melakukan refleksi, dan membuat tindak lanjut bagi perbuatan mengajar berikutnya.
·         Ahli Pedagogi
  • Menetepkan tujuan-tujuan pembelajaran yang sesuai dan mampu mengkomunikasikan dengan jelas
  • Menunjukkan sikap positif dan kepercayaan terhadap siswa, serta secara kontinyu bekerja untuk mengatasi kendala yang mungkin menghambat kemajuan belajar
  • Mengevaluasi dan menilai siswa secara adil dan cepat
  • Mendorong siswa berpikir dan memberdayakan diri untuk menemukan kreativitas mereka sendiri
  • Mempromosikan berbagai ide-ide, ekspresi, dan pendapat terbuka yang beragam, dengan tetap menjaga suasana integritas, kesopanan dan rasa hormat
  • Memandu siswa berhasil belajar melalui eksplorasi proses pemecahan masalah secara kreatif dan kritis, serta dan membantu siswa bergulat dengan ide-ide dan informasi yang mereka butuhkan untuk mengembankan pemahaman mereka sendiri
  • Mempromosikan penemuan siswa
  • Menjadikan mengajar dan belajar sebagai kegiatan ilmiah
  • Menjunjukkan rasa komitmen yang kuat bagi komuniatas akademis di samping keberhasilan pribadi di dalam kelas
  • Memberikan umpan balik secara teratur, konstruktif, dan obyektif untuk siswa
  • Menemukan cara yang unik dan kreatif untuk menghubungkan siswa satu sama lain

·         Paradigma Belajar
Asumsi yang mendasar adalah, bahwa pembelajar yang lebih akan terjadi ketika guru mendapatkan pemahaman yang prima tentang bagaimana kegiatan belajar terjadi. Guru akan lebih efektif bila memilih untuk  menggunakan strategi mengajar, memperluas perbendaharaan strategi, dan ahli dalam menggunakan strategi itu. Ada lima strategi mengajar sebagai berikut:
o   Strategi 1 : Pelatihan dan pelatihan lanjut.
o   Strategi 2 : Ceramah dan menjelaskan.
o   Strategi 3 : Mencari dan menemukan.
o   Strategi 4 : Kelompok dan tim.
o   Strategi 5 : Pengalaman dan refleksi.
Kelima strategi di atas menyediakan kerangka kerja konseptual yang berguna untuk mengorganisasi kegiatan pembelajaran.

PERBEDAAN ANTARA PEDAGOGI DAN ANDRAGOGI


Asumsi Paedagogi
Asumsi Andragogi
Konsep diri
Ketergantungan
Peningkatan arah-diri atau kemandirian
Pengalaman
Berharga kecil
Pelajar merupakan sumberdaya yang kaya untuk belajar
Kesiapan
Tugas perkembangan tekanan sosial
Tugas perkembangan peran sosial
Persfektif waktu
Aplikasi ditunda
Kecepatan aplikasi
Orientasi untuk belajar
Berpusat pada substansi mata pelajaran
Berpusat pada masalah
Iklim belajar
Berorientasi otoritas resmi dan kompetitif
Mutualitas, rasa hormat, kolaborasi dan informal
Perencanaan
Oleh guru
Reksa  (mutual) diagnosis diri
Perumusan tujuan
Oleh guru
Reksa negosiasi
Desain
Logika materi pelajaran untuk unit
Diurutkan dalam hal kesiapan unit masalah
Kegiatan
Teknik pelayanan
Teknik pengalaman (penyelidikan)
Evaluasi
Oleh guru
Reksa diagnosis kebutuhan dan program kebutuhan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar