Pedagogi Tradisional dan Modern

Minggu, 16 Maret 2014

·         Pedagogi Tradisional
Pedagogi tradisional adalah seni mengajar. Guru yang efektif senantiasa menggunakan alternatif strategi pembelajaran, karena tidak ada pendekatan tunggal yang universal untuk semua bahan ajar dan situasi. Strategi yang berbeda digunakan dengan kombinasi yang berbeda untuk kelompok siswa yang berbeda, yang diharapkan akan dapat meningkatkan hasil belajar. Strategi yang lebih cocok mengajarkan pengetahuan dan keterampilan tertentu berbeda untuk masing-masing siswa dan konteksnya.
Pedagogi tradisional tidak ada pengangan karena secara historis kesulitan dalam mendefinisikan dan memahami pedagogi telah muncul sejak awal karena posisinya sebagai ilmu dan teori  dan sisi lain sebagai seni atau praktik mengajar dan belajar. Dalam praktiknya, implementasi kaidah-kaidah pedagogi berbenturan dengan upaya mempertahankan kekuasaan dan prestise semu atau karena pertimbangan yang “dibenarkan mengingat subsidi guru yang terus menerus atau alasan nonakademik lainnya (Salvatori, 1996). Paedagogi yang diidentifikasi sebagai praktik, teknik, metode atau pelaksanaan pembelajaran menjadi terpisah dari kerangka teori dan standar yang ditetapkan. Namun, teori pedagogi harus terpisah dengan praktik pedagogi, bahkan melahirkan sesuatu yang lebih spesifik dari praktik kehidupan sekolah dan manajemen kelas. Akibatnya, dibanyak negara, muncul hubungan sebagai berikut :

Ilmu vs Seni Paedagogi
Teori vs Praktik Paedagogi
Pengetahuan Paedagogi vs Pengetahuan ilmiah mata pelajaran
Kegiatan mengajar vs Kegiatan belajar

·         Paedagogi Modern
Pandangan tradisional memposisikan pedagogi sebatas seni mengajar atau mengasuh. Kini sangat kuat dan konsisten untuk mengembangkan hubungan dialektis yang bermanfaat antara pedagogi sebagai ilmu dan pedagogi sebagai seni (Salvatori, 1996). Melihat paedagogi dari dua perspektif nampaknya paling ideal, memiliki fokus yang sama. Beberapa definisi yang terkait dengan padagogi disajikan berikut ini:

1. Pengajaran (teaching), yaitu teknik dan metode kerja guru dalam mentransformasikan konten pengetahuan, merangsang, mengawasi dan memfasilitasi pengembangan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang berhasil. Termasuk dalam kerangka pengajaran adalah penilaian formatif dan sumatif, juga memberi peluang kepada siswa untuk “membantu” merevisi dan meningkatkan kualitas pemikiran dan pemahaman. (Guru pada posisi sentral).

2. Belajar (learning), yaitu proses siswa mengembangkan kemandirian dan inisiatif dalam memperoleh dan meningkatkan pengetahuan serta keterampilan (seperti penyelidikan, berpikir kritis, kerja sama tim, mengorganisasikan, dan memecahkan masalah). Sesuai dengan perjalanan waktu kualitas mengajar dapat mengakibatkan siswa mencapai pemikiran tingkat tinggi dan pemahaman yang mendalam, mengetahui tentang proses belajar mereka sendiri, metakognisi, kemampuan untuk mentransfer apa yang telah dipelajari pada situasi baru, dan kapasitas umum untuk menjalani kehidupan yang lebih luas dan belajar seumur hidup. Belajar semur hidup itu merupakan sebuah kontinum yang berlaku untuk guru.

3. Hubungan mengajar dengan belajar dengan faktor lain yang tergamit mendorong minat paeddagogi. Misalnya, siswa melakukan penelitian sederhana. Hubungan itu bisa bermakna siswa dibimbing oleh guru atau kegiatan belajar yang berpusat pada siswa, namun tetap di bawah bimbingan guru. Hubungan itu, apa pun bentuknnya tetap terkait degnan kegitatan mengajar dan belajar. Memang ada pemikiran yang kontras, bahwa aktivitas mengajar dan belajar itu kehilangan hubungan efikasi; siswa haru menjadi peroaktif dan lebih otonom.

4. Hubungan mengajar dan belajar berkaitan dengan semua pengaturan dan pada segala tahapan usia, yaitu sebagaiman yang dikembangkan di lembaga-lembaga pendidikan formal dan nonformal dalam masyarakat, dalam keluarga, dan dalam kehidupan kerja (Cropley dan Dave, 1978). Sekolah merupakan salah satu bagian dari total spektrum pengaruh pendidikan.

            Pedagogi yang efektif menggabungkan alternatif strategi pembelajaran yang mendukung keterlibatan intelektual, memiliki keterhubungan dangan dunia yang lebih luas, lingkungan kelas yang kondusif, dan pengakuan atas perbedaan penerapannya pada semua pelajaran.Praktif pedagogis yang efektif mempromosikan kesejahteraan siswa, guru, dan komunitas sekolah.

2 komentar:

Essen Aquatic mengatakan...

wihh nice info, saya pengunjung setia web anda
kunjung balik, di web kami banyak penawaran dan tips tentang kesehatan
Ada artikel menarik tentang obat tradisional yang mampu menyembuhkan penyakit berat, cek yuk
http://goldengamat.biz/obat-tradisional-giardiasis/

Mimi mengatakan...

Hy kakk anggita ,mau tanyak judul buku yang kakk gunakan sebagai acuan apa yaa kakk

Posting Komentar

Minggu, 16 Maret 2014

Pedagogi Tradisional dan Modern

·         Pedagogi Tradisional
Pedagogi tradisional adalah seni mengajar. Guru yang efektif senantiasa menggunakan alternatif strategi pembelajaran, karena tidak ada pendekatan tunggal yang universal untuk semua bahan ajar dan situasi. Strategi yang berbeda digunakan dengan kombinasi yang berbeda untuk kelompok siswa yang berbeda, yang diharapkan akan dapat meningkatkan hasil belajar. Strategi yang lebih cocok mengajarkan pengetahuan dan keterampilan tertentu berbeda untuk masing-masing siswa dan konteksnya.
Pedagogi tradisional tidak ada pengangan karena secara historis kesulitan dalam mendefinisikan dan memahami pedagogi telah muncul sejak awal karena posisinya sebagai ilmu dan teori  dan sisi lain sebagai seni atau praktik mengajar dan belajar. Dalam praktiknya, implementasi kaidah-kaidah pedagogi berbenturan dengan upaya mempertahankan kekuasaan dan prestise semu atau karena pertimbangan yang “dibenarkan mengingat subsidi guru yang terus menerus atau alasan nonakademik lainnya (Salvatori, 1996). Paedagogi yang diidentifikasi sebagai praktik, teknik, metode atau pelaksanaan pembelajaran menjadi terpisah dari kerangka teori dan standar yang ditetapkan. Namun, teori pedagogi harus terpisah dengan praktik pedagogi, bahkan melahirkan sesuatu yang lebih spesifik dari praktik kehidupan sekolah dan manajemen kelas. Akibatnya, dibanyak negara, muncul hubungan sebagai berikut :

Ilmu vs Seni Paedagogi
Teori vs Praktik Paedagogi
Pengetahuan Paedagogi vs Pengetahuan ilmiah mata pelajaran
Kegiatan mengajar vs Kegiatan belajar

·         Paedagogi Modern
Pandangan tradisional memposisikan pedagogi sebatas seni mengajar atau mengasuh. Kini sangat kuat dan konsisten untuk mengembangkan hubungan dialektis yang bermanfaat antara pedagogi sebagai ilmu dan pedagogi sebagai seni (Salvatori, 1996). Melihat paedagogi dari dua perspektif nampaknya paling ideal, memiliki fokus yang sama. Beberapa definisi yang terkait dengan padagogi disajikan berikut ini:

1. Pengajaran (teaching), yaitu teknik dan metode kerja guru dalam mentransformasikan konten pengetahuan, merangsang, mengawasi dan memfasilitasi pengembangan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang berhasil. Termasuk dalam kerangka pengajaran adalah penilaian formatif dan sumatif, juga memberi peluang kepada siswa untuk “membantu” merevisi dan meningkatkan kualitas pemikiran dan pemahaman. (Guru pada posisi sentral).

2. Belajar (learning), yaitu proses siswa mengembangkan kemandirian dan inisiatif dalam memperoleh dan meningkatkan pengetahuan serta keterampilan (seperti penyelidikan, berpikir kritis, kerja sama tim, mengorganisasikan, dan memecahkan masalah). Sesuai dengan perjalanan waktu kualitas mengajar dapat mengakibatkan siswa mencapai pemikiran tingkat tinggi dan pemahaman yang mendalam, mengetahui tentang proses belajar mereka sendiri, metakognisi, kemampuan untuk mentransfer apa yang telah dipelajari pada situasi baru, dan kapasitas umum untuk menjalani kehidupan yang lebih luas dan belajar seumur hidup. Belajar semur hidup itu merupakan sebuah kontinum yang berlaku untuk guru.

3. Hubungan mengajar dengan belajar dengan faktor lain yang tergamit mendorong minat paeddagogi. Misalnya, siswa melakukan penelitian sederhana. Hubungan itu bisa bermakna siswa dibimbing oleh guru atau kegiatan belajar yang berpusat pada siswa, namun tetap di bawah bimbingan guru. Hubungan itu, apa pun bentuknnya tetap terkait degnan kegitatan mengajar dan belajar. Memang ada pemikiran yang kontras, bahwa aktivitas mengajar dan belajar itu kehilangan hubungan efikasi; siswa haru menjadi peroaktif dan lebih otonom.

4. Hubungan mengajar dan belajar berkaitan dengan semua pengaturan dan pada segala tahapan usia, yaitu sebagaiman yang dikembangkan di lembaga-lembaga pendidikan formal dan nonformal dalam masyarakat, dalam keluarga, dan dalam kehidupan kerja (Cropley dan Dave, 1978). Sekolah merupakan salah satu bagian dari total spektrum pengaruh pendidikan.

            Pedagogi yang efektif menggabungkan alternatif strategi pembelajaran yang mendukung keterlibatan intelektual, memiliki keterhubungan dangan dunia yang lebih luas, lingkungan kelas yang kondusif, dan pengakuan atas perbedaan penerapannya pada semua pelajaran.Praktif pedagogis yang efektif mempromosikan kesejahteraan siswa, guru, dan komunitas sekolah.

2 komentar:

  1. wihh nice info, saya pengunjung setia web anda
    kunjung balik, di web kami banyak penawaran dan tips tentang kesehatan
    Ada artikel menarik tentang obat tradisional yang mampu menyembuhkan penyakit berat, cek yuk
    http://goldengamat.biz/obat-tradisional-giardiasis/

    BalasHapus
  2. Hy kakk anggita ,mau tanyak judul buku yang kakk gunakan sebagai acuan apa yaa kakk

    BalasHapus