Teori Kognitif - Sosial Albert Bandura

Selasa, 01 Oktober 2013

Fungsi utama dari pikiran adalah memungkinkan orang untuk memprediksi kejadian dan mengembangkan cara untuk mengontrol kejadian yang mempengaruhi hidup mereka (Bandura,1995)

Karya awal mengidentifikasi peran model behavioral dalam belajar perilaku prososial dan antisosial dan peran dari model dalam modifikasi perilaku. Teori ini kemudian mengidentifikasi beberapa faktor sosial dan kognitif yang mempengaruhi belajar. Termasuk di dalamnya adalah kapabilitas menggunakan simbol dan melakukan tindakan yang diniatkan dan bertujuan. Termasuk juga pada pengaruh media terhadap nilai, sikap, dan gaya perilaku pemirsa (Bandura,1986).

PRINSIP BELAJAR
Teori kognitif-sosial Albert Bandura berusaha menjelaskan belajar dalam latar naturalistik. Lingkungan sosial memberi banyak kesempatan bagi individu untuk mendapatkan keterampilan dan kemampuan yang kompleks melalui observasi perilaku model dan konsekuensi behavioral.

ASUMSI TEORI BELAJAR KOGNITIF-SOSIAL
1. Pembelajar dapat (a)mengabstraksi informasi dari pengamatan terhadap orang lain, dan (b) membuat keputusan tentang perilaku yang akan dijalankan.
2. Tiga cara relasi yang saling terkait antara perilaku (B), lingkungan (E) dan kejadian personal internal (P) akan menjelaskan belajar.
3. Belajar adalah akuisisi representatif simbolik dalam bentuk kode verbal atau visual.

KOMPONEN BELAJAR:
1. MODEL BEHAVIORAL
Fungsi model perilaku adalah mentransmisikan informasi kepada pengamat melalui salah satu dari tiga cara, yaitu:
a. Menjadi petunjuk bagi perilaku yang sama pada orang lain
b. Memperkuat atau melemahkan sikap menahan diri pemelajar terhadap pelaksanaan perilaku tertentu, dan 
c. Menunjukkan pola perilaku baru.
Model nyata adalah anggota keluarga, guru, teman, rekan kerja, dan orang lain di setting sosial sekitarnya.

2. KONSEKUENSI PERILAKU
Ada tiga jenis konsekuensi yang mempengaruhi perilaku padaTeori kognitif-sosial, yaitu:
1. Penguat Pengganti / konsekuensi pengganti (Vicarious reinforcement). Diasosiasikan dengan perilaku yang diamati. Model menerima penguatan atau hukuman untuk perilaku tertentu, dan konsekuensi untuk model ini menimbulkan reaski emosional pada diri pengamat. 

Akibat Utama Konsekuensi Pengganti
Penguat Pengganti
Hukuman Pengganti
Menyampaikan informasi tentang perilaku mana yang tepat dalam latar tertentu
Menyampaikan informasi tentang perilaku mana yang tidak tepat dalam setting tertentu.
Bangkitnya respons emosional terhadap kesenangan dan kepuasan pada diri pengamat
Cenderung memunculkan pengaruh memabatasi peniruan perilaku model (efek penghalang)
Setelah penguatan yang berulang, efek emosional insentif akan muncul; perilaku mendapat nilai fungsional
Cenderung mengurangi nilai status model karena perilaku fungsional tidak ditransmisikan.

Ketiadaan Hukuman. Antisipasi akan dikenakanya hukuman biasanya membuat orang menahan diri untuk melakukan tindakan yang dilarang. Akan tetapi, ketika seseorang tidak dihukum atas pelanggaran, informasi yang disampaikan kepada pengamat adalah pelanggaran dapat dibenarkan.

2. Penguatan diri dan langsung/ konsekuensi langsung.  Hasil langsung yang dimunculkan oleh perilaku imitatif selanjutnya dari si pengamat. Penguatan positif yang diidentifikasi dalam pengkondisisan berpenguat. Yakni perilaku perorangan menghasilkan perubahan dalam lingkungan sehingga perilaku itu kemungkinan dilakukan lagi dalam situasi yang sama.

3. Konsekuensi yang diatur sendiri oleh pengamat untuk perilaku imitatifnya.

3. PROSES INTERNAL PEMELAJAR
Proses kognitif berperan penting dalam belajar. kemampuan pemelajar untuk mengodekan dan menyimpan pangalaman ke dalam bentuk simbolik dan untuk merepresentasikan konsekuensi masa depan dalam pikiran merupakan hal yang penting untuk perolehan dan perubahan perilaku manusia. Empat komponen proses bertanggung jawab atas belajar dan kinerja, yaitu: atensi, retensi, produksi motorik, dan proses motivasi. 

4. PERAN KETANGGUHAN DIRI
Keyakinan akan ketangguhan diri adalah keyakinan pada kemampuan diri seseorang untuk mengorganisasikan dan melaksanakan tindakan yang diperlukan untuk mendapatkan capaian tertentu (Bandura, 1997). keyakinan akan ketanggukan diri melibatkan penilaian diri dan bukan sebuah tindakan yang tetap. Empat macam pengaruh yang memberi kontribusi pada keyakinan ketangguhan adalah pengalaman penguasaan, pengalaman pengganti, persuasi sosial, dan keadaan emosional dan fisiologis. Keyakinan ketangguhan mempengaruhi fungsi manusia secara tidak langsung melalui pengaruhnya pada proses kognitif, afektif, motivasi, dan seleksi. Orang dengan ketangguhan diri tinggi akan mengonstruksikan sesuatu yang sukses, menentukan tujuan yang menantang, tetap gigih di tengah kesulitan, dan mengontrol pikiran yang menggangu.

Sumber: 
Gredler, Margaret.E., 2011., Learning and instruction, teori dan aplikasi. Jakarta: Kencana  




0 komentar:

Posting Komentar

Selasa, 01 Oktober 2013

Teori Kognitif - Sosial Albert Bandura

Fungsi utama dari pikiran adalah memungkinkan orang untuk memprediksi kejadian dan mengembangkan cara untuk mengontrol kejadian yang mempengaruhi hidup mereka (Bandura,1995)

Karya awal mengidentifikasi peran model behavioral dalam belajar perilaku prososial dan antisosial dan peran dari model dalam modifikasi perilaku. Teori ini kemudian mengidentifikasi beberapa faktor sosial dan kognitif yang mempengaruhi belajar. Termasuk di dalamnya adalah kapabilitas menggunakan simbol dan melakukan tindakan yang diniatkan dan bertujuan. Termasuk juga pada pengaruh media terhadap nilai, sikap, dan gaya perilaku pemirsa (Bandura,1986).

PRINSIP BELAJAR
Teori kognitif-sosial Albert Bandura berusaha menjelaskan belajar dalam latar naturalistik. Lingkungan sosial memberi banyak kesempatan bagi individu untuk mendapatkan keterampilan dan kemampuan yang kompleks melalui observasi perilaku model dan konsekuensi behavioral.

ASUMSI TEORI BELAJAR KOGNITIF-SOSIAL
1. Pembelajar dapat (a)mengabstraksi informasi dari pengamatan terhadap orang lain, dan (b) membuat keputusan tentang perilaku yang akan dijalankan.
2. Tiga cara relasi yang saling terkait antara perilaku (B), lingkungan (E) dan kejadian personal internal (P) akan menjelaskan belajar.
3. Belajar adalah akuisisi representatif simbolik dalam bentuk kode verbal atau visual.

KOMPONEN BELAJAR:
1. MODEL BEHAVIORAL
Fungsi model perilaku adalah mentransmisikan informasi kepada pengamat melalui salah satu dari tiga cara, yaitu:
a. Menjadi petunjuk bagi perilaku yang sama pada orang lain
b. Memperkuat atau melemahkan sikap menahan diri pemelajar terhadap pelaksanaan perilaku tertentu, dan 
c. Menunjukkan pola perilaku baru.
Model nyata adalah anggota keluarga, guru, teman, rekan kerja, dan orang lain di setting sosial sekitarnya.

2. KONSEKUENSI PERILAKU
Ada tiga jenis konsekuensi yang mempengaruhi perilaku padaTeori kognitif-sosial, yaitu:
1. Penguat Pengganti / konsekuensi pengganti (Vicarious reinforcement). Diasosiasikan dengan perilaku yang diamati. Model menerima penguatan atau hukuman untuk perilaku tertentu, dan konsekuensi untuk model ini menimbulkan reaski emosional pada diri pengamat. 

Akibat Utama Konsekuensi Pengganti
Penguat Pengganti
Hukuman Pengganti
Menyampaikan informasi tentang perilaku mana yang tepat dalam latar tertentu
Menyampaikan informasi tentang perilaku mana yang tidak tepat dalam setting tertentu.
Bangkitnya respons emosional terhadap kesenangan dan kepuasan pada diri pengamat
Cenderung memunculkan pengaruh memabatasi peniruan perilaku model (efek penghalang)
Setelah penguatan yang berulang, efek emosional insentif akan muncul; perilaku mendapat nilai fungsional
Cenderung mengurangi nilai status model karena perilaku fungsional tidak ditransmisikan.

Ketiadaan Hukuman. Antisipasi akan dikenakanya hukuman biasanya membuat orang menahan diri untuk melakukan tindakan yang dilarang. Akan tetapi, ketika seseorang tidak dihukum atas pelanggaran, informasi yang disampaikan kepada pengamat adalah pelanggaran dapat dibenarkan.

2. Penguatan diri dan langsung/ konsekuensi langsung.  Hasil langsung yang dimunculkan oleh perilaku imitatif selanjutnya dari si pengamat. Penguatan positif yang diidentifikasi dalam pengkondisisan berpenguat. Yakni perilaku perorangan menghasilkan perubahan dalam lingkungan sehingga perilaku itu kemungkinan dilakukan lagi dalam situasi yang sama.

3. Konsekuensi yang diatur sendiri oleh pengamat untuk perilaku imitatifnya.

3. PROSES INTERNAL PEMELAJAR
Proses kognitif berperan penting dalam belajar. kemampuan pemelajar untuk mengodekan dan menyimpan pangalaman ke dalam bentuk simbolik dan untuk merepresentasikan konsekuensi masa depan dalam pikiran merupakan hal yang penting untuk perolehan dan perubahan perilaku manusia. Empat komponen proses bertanggung jawab atas belajar dan kinerja, yaitu: atensi, retensi, produksi motorik, dan proses motivasi. 

4. PERAN KETANGGUHAN DIRI
Keyakinan akan ketangguhan diri adalah keyakinan pada kemampuan diri seseorang untuk mengorganisasikan dan melaksanakan tindakan yang diperlukan untuk mendapatkan capaian tertentu (Bandura, 1997). keyakinan akan ketanggukan diri melibatkan penilaian diri dan bukan sebuah tindakan yang tetap. Empat macam pengaruh yang memberi kontribusi pada keyakinan ketangguhan adalah pengalaman penguasaan, pengalaman pengganti, persuasi sosial, dan keadaan emosional dan fisiologis. Keyakinan ketangguhan mempengaruhi fungsi manusia secara tidak langsung melalui pengaruhnya pada proses kognitif, afektif, motivasi, dan seleksi. Orang dengan ketangguhan diri tinggi akan mengonstruksikan sesuatu yang sukses, menentukan tujuan yang menantang, tetap gigih di tengah kesulitan, dan mengontrol pikiran yang menggangu.

Sumber: 
Gredler, Margaret.E., 2011., Learning and instruction, teori dan aplikasi. Jakarta: Kencana  




Tidak ada komentar:

Posting Komentar