Defenisi Belajar
Skinner (1950) secara
spesifik mendefinisikan belajar sebagai perubahan perilaku. “Belajar bukan
melakukan, belajar adalah mengubah apa yang kita lakukan” (Skinner, 1989,h. 15)
Tabel 4.1 Ringkasan Asumsi Dasar dalam
Pengkondisian Berpenguat
Asumsi
|
Dasar Rasional
|
1.Belajar adalah perubahan perilaku/behavioral.
2.Perubahan perilaku secara fungsional berkaitan
dengan perubahan dalam lingkungan atau kondisi.
3.Hukum relasi antara perilaku dan lingkungan dapat
ditemukan hanya jika sifat behavioral dan kondisi eksperimental didefinisikan
dalam istilah fisik dan diamati dibawah kondisi yang terkontrol.
4.Data dari studi eksperimental atas perilaku adalah
satu-satunya sumber informasi tentang penyebab perilaku yang dapat diterima.
5. Perilaku subjek individual adalah sumber data
yang tepat
6.Dinamika interaksi organisme dengan lingkungan
adalah sama untuk semua spesies.
|
1-4. Agar dapat disebut sains, psikologi harus:
a).Mempelajari kejadian yang dapat diamati dan dapat
diukur
b).Dilakukan di dalam kondisi yang dikontrol dengan
cermat, dan
c).Menentukan kejadian lingkungan yang merupakan
penyebab
5.Relasi yang tepat hanya dapat diungkap melalui
riset atas subjek individual.
6.Karena tujuannya adalah untuk mengidentifikasi
kejadian yang tampak yang memperkuat atau melemahkan frekuensi respons
(perubahan behavioral), maka organisme tertentu (hewan atau manusia) bukan
faktor utama.
|
Prinsip pengkondisian
berpenguat dari B.F. Skinner melanjutkan tradisi yang telah dibangun oleh John
Watson. Yakni, agar psikologi menjadi sebuah sains, studi perilaku harus
menjadi fokus dari riset psikologi. Berbeda dengan teoritis stimulus-respons
(S-R) lainnya, Skinner menghindari kontradiksi yang dikemukakan oleh model
pengkondisian klasik Pavlov dan pengkondisian instrumental Thorndike. Dia
mengusulkan sebuah paradigma yang mencangkup kedua tipe respon dan menganalisis
kondisi-kondisi yang menyebabkan keluarnya respons atau perilaku berpenguat.
Analisa Skinner
menghasilkan sistem penghematan kata yang diaplikasikan untuk dinamika
perubahan perilaku baik di dalam laboratorium maupun di ruang kelas.
Belajar, yang direpresentasikan oleh rata-rata respons yang meningkat, di
deskripsikan sebagai fungsi dari tiga urutan komponen (SD)- (R)-
(Sreinf). Skinner mendeskripsikan praktik penempatan hewan percobaan
dalam kotak teka-teki sebagai praktik menempatkan subjek dalam “terminal contigency” artinya, hewan
harus berjuang dalam rangka meloloskan diri atau mendapatkan makanan. Prosedur
yang tepat adalah membentuk perilaku hewan melalui pembentukan sekuensi
stimulus-respons-penguatan secara cermat. Aproksimasi pada respons yang tepat
diperkuat dengan jadwal yang berselang-seling sampai keseluruhan perilaku
didapatkan.
Aplikasi di dalam kelas,
Skinner menyebutkan praktik “tugas-dan-tes” sebagai contoh penempatan pemelajar
manusia dalam kontigensi terminal. Skinner lebih merekomendasikan praktik
penguatan komponen perilaku, seperti memerhatikan stimuli dan melakukan perilaku
studi yang tepat. Hukuman (punishment) harus dihindari karena ia menghasilkan
efek emosional yang tidak diinginkan dan tidak menimbulkan perilaku positif
yang diinginkan. Kontribusi untuk praktik dikelas ada tiga yaitu, pertama,
pencarian kondisi atau perilaku yang merepresentasikan keadaan seperti “tidak
termotivasi” adalah langkah penting dalam identifikasi jalannya tindakan yang
tepat. Kedua, observasi kelas kontemporer menunjukkan banyaknya inkonsistensi
dan pengunaan penguatan nonkontigen yang menimbulkan masalah disiplin di kelas.
Analisis atas situasi interaktif dalam term stimuli diskriminatif, yaitu
respons dan penguatan adalah langkah penting dalam mengoreksi masalah tersebut.
Ketiga, materi belajar terprogram, jika didesain dengan tepat, dapat diberikan
perbedaan individual dalam kelas.
Analisis Skinner
mencangkup peran penguat yang dikondisikan dan alamiah, penguat positif dan
negatif, dan penguat yang digeneralisasikan (umum). Analisisnya mencangkup pula
pengembangan belajar terprogram untuk perilaku verbal. Perbedaan individual
dalam keterampilan awal dan tingkat belajar mungkin dapat diakomodasi dengan
materi seperti itu.
Daftar Pustaka:
Gredler, Margaret E. (2011). Learning and Instructional: Teori dan Aplikasi. Terjemahan Tri Wibowo, B.S. Jakarta: Kencana.
0 komentar:
Posting Komentar