Kondisi Belajar Robert Gagne

Selasa, 17 Desember 2013

Keterampilan, apresiasi, dan penalaran manusia dengan semua variasinya, dan juga harapan, aspirasi, sikap, dan nilai-nilai manusia, umunya diakui bahwa perkembangannya sebagian besar tergantung pada peristiwa yang disebut dengan belajar
( Gagne, 198, h.1)

Asumsi Belajar
Di dalam parameter pertumbuhan, perkembangan merupakan hasil dari efek belajar kumulatif. Karakteristik belajar meliputi lebih dari proses tunggal, dan proses-proses itu tidak dapat diresuksi menjadi satu proses. Tahpa pemrosesan informasi yang ditunjang oleh rangsangan dari lingkungan dilakukan untuk jenis belajar yang berbeda.

Ada tiga prinsip dari pembelajaran yang efektif yang disebutkan oleh Gagne dalam analisis tugas latihan adalah: (a) memberikan pembelajaran mengenai seperangkat tugas-tugas komponen yang diarahkan untuk membangun tugas final; (b) memastikan bahwa setiap tugas komponen dikuasai; dan (c) sekuensi tugas komponen untuk memastikan transfer yang optimal ke tugas final.

Asumsi Dasar Kondisi Belajar Gagne

Asumsi
Alasan
1.Belajar dan pertumbuhan tidak boleh disamakan satu sama lain.
1.Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan terutama ditentukan secara genetik. Faktor mempengaruhi belajar tertutama ditentukan oleh kejadian dalam lingkungan pemelajar
2.Belajar adalah faktor kausal penting dalam perkembangan individual
2.Model yang diusulkan Arnold Gessel, bahwa petumbuhan tubuh dan mental terkait erat, adalah tidak akurat
3.Banyak hasil belajar manusia digeneralisasikan ke berbagai macam situasi
3.Belajar bukan akuisi kepingan-kepingan informasi secara terpisah-pisah. Penjumlahan, misalnya, berlaku untuk situasi seperti penyeimbangan neraca, menghitung pajak, dan menyusun anggaran.
4.Belajar manusia adalah kumulatif; belajar keterampilan yang kompleks didasarkan pada belajar sebelumnya.
4.Seseorang tidak harus mempelajari seperangkat respons baru neraca lengkap di banyak situasi. Misalnya, keterampilan menjumlah angka memberi kontribusi untuk kemampuan membagi.
5. Belajar bukan proses tunggal.
5.Model S-R dapat menjelaskan asosiasi sederhana, tetapi tidak dapat menjelaskan belajar keterampilan yang kompleks. Juga, belajar membaca atau mengucapkan bahasa asing bukan hasil dari wawasan (insight).

Tinjauan atas Lima Variasi Belajar

Kategori
Belajar
Kapabilitas
Penampilan
Contoh
Informasi verbal
Pengambilan informasi yang tersimpan (fakta, label, diskursus)
Menyatakan atau mengomunikasikan informasi tersebut dengan berbagai cara
Penyusunan kalimat definisi patriotisme
Keterampilan intelektual
Operasi mental yang memungkinkan individu untuk merespons konseptualisasi lingkungan
Berinteraksi dengan lingkungan tersebut dengan meggunakan simbol
Membedakan antara merah dan biru, menghitung luas segitiga
Strategi kognitif
Proses kontrol pelaksana yang mengatur pemikiran dan belajar dari pemelajar
Mengelola ingatan, pemikiran, dan pemelajaran seseorang secara efisien
Menyusun kartu catatan untuk penulisan paper
Keterampilan motorik
Kapabilitas dan “rencana eksekutif” untuk melakukan sekuensi gerakan fisik
Mendemonstrasikan urutan fisik atau tindakan
Mengikat tali sepatu, menunjukkan gerak sayap kupu
Sikap
Predisposisi ke tindakan positif atau negatif terhadap orang, objek atau peristiwa
Memilih tindakan personal terhadap atau menjauh dari objek, peristiwa, atau orang
Memilih mengunjungi museum seni; menghidari konser musik rock


Kaitan antara Tahapan Belajar dengan Peristiwa Pembelajaran

Deskripsi
Tahapan
Fungsi
Persiapan Belajar
1. Mengarahkan perhatian



2. Harapan (ekspektasi)

3.Retrieval (pengambilan informasi dan/atau keterampilan yang relevan) untuk dimasukkan ke ingatan kerja.
Menarik perhatian siswa dengan menggunakan kejadian tidak seperti biasanya, pertanyaan atau perubahan stimulus
Mengorientasikan pemelajar pada tujuan belajar
Merangsang ingatan atas belajar yang telah dipelajari sebelumnya.

Akusisi dan kinerja
4. Persepsi selektif terhadap ciri stimulus

5. Pengkodean sematik



6. Pengambilan kembali dan respons


7. Penguatan
Memungkinkan penyimpanan stimulus penting secara temporer di dalam ingatan kerja
Transfer ciri stimulus dan informasi terkait ke dalam ingatan jangka panjang dan memberikan bimbingan belajar
Mengembalikan informasi yang tersimpan ke penggerak respons individual dan mengaktifkan respons dan memunculkan kinerja
Mengkonfirmasi harapan pemelajar tentang tujuan belajar (memberikan balikan informatif)
Transfer Belajar
8. Pengambilan petunjuk
9. Kemampuan generalisasi
Menilai perbuatan/kerja
Memunculkan kinerja dengan contoh baru.


Daftar Pustaka:
Gredler, Margaret E. (2011). Learning and Instructional: Teori dan Aplikasi. Terjemahan Tri Wibowo, B.S. Jakarta: Kencana.

0 komentar:

Posting Komentar

Selasa, 17 Desember 2013

Kondisi Belajar Robert Gagne

Keterampilan, apresiasi, dan penalaran manusia dengan semua variasinya, dan juga harapan, aspirasi, sikap, dan nilai-nilai manusia, umunya diakui bahwa perkembangannya sebagian besar tergantung pada peristiwa yang disebut dengan belajar
( Gagne, 198, h.1)

Asumsi Belajar
Di dalam parameter pertumbuhan, perkembangan merupakan hasil dari efek belajar kumulatif. Karakteristik belajar meliputi lebih dari proses tunggal, dan proses-proses itu tidak dapat diresuksi menjadi satu proses. Tahpa pemrosesan informasi yang ditunjang oleh rangsangan dari lingkungan dilakukan untuk jenis belajar yang berbeda.

Ada tiga prinsip dari pembelajaran yang efektif yang disebutkan oleh Gagne dalam analisis tugas latihan adalah: (a) memberikan pembelajaran mengenai seperangkat tugas-tugas komponen yang diarahkan untuk membangun tugas final; (b) memastikan bahwa setiap tugas komponen dikuasai; dan (c) sekuensi tugas komponen untuk memastikan transfer yang optimal ke tugas final.

Asumsi Dasar Kondisi Belajar Gagne

Asumsi
Alasan
1.Belajar dan pertumbuhan tidak boleh disamakan satu sama lain.
1.Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan terutama ditentukan secara genetik. Faktor mempengaruhi belajar tertutama ditentukan oleh kejadian dalam lingkungan pemelajar
2.Belajar adalah faktor kausal penting dalam perkembangan individual
2.Model yang diusulkan Arnold Gessel, bahwa petumbuhan tubuh dan mental terkait erat, adalah tidak akurat
3.Banyak hasil belajar manusia digeneralisasikan ke berbagai macam situasi
3.Belajar bukan akuisi kepingan-kepingan informasi secara terpisah-pisah. Penjumlahan, misalnya, berlaku untuk situasi seperti penyeimbangan neraca, menghitung pajak, dan menyusun anggaran.
4.Belajar manusia adalah kumulatif; belajar keterampilan yang kompleks didasarkan pada belajar sebelumnya.
4.Seseorang tidak harus mempelajari seperangkat respons baru neraca lengkap di banyak situasi. Misalnya, keterampilan menjumlah angka memberi kontribusi untuk kemampuan membagi.
5. Belajar bukan proses tunggal.
5.Model S-R dapat menjelaskan asosiasi sederhana, tetapi tidak dapat menjelaskan belajar keterampilan yang kompleks. Juga, belajar membaca atau mengucapkan bahasa asing bukan hasil dari wawasan (insight).

Tinjauan atas Lima Variasi Belajar

Kategori
Belajar
Kapabilitas
Penampilan
Contoh
Informasi verbal
Pengambilan informasi yang tersimpan (fakta, label, diskursus)
Menyatakan atau mengomunikasikan informasi tersebut dengan berbagai cara
Penyusunan kalimat definisi patriotisme
Keterampilan intelektual
Operasi mental yang memungkinkan individu untuk merespons konseptualisasi lingkungan
Berinteraksi dengan lingkungan tersebut dengan meggunakan simbol
Membedakan antara merah dan biru, menghitung luas segitiga
Strategi kognitif
Proses kontrol pelaksana yang mengatur pemikiran dan belajar dari pemelajar
Mengelola ingatan, pemikiran, dan pemelajaran seseorang secara efisien
Menyusun kartu catatan untuk penulisan paper
Keterampilan motorik
Kapabilitas dan “rencana eksekutif” untuk melakukan sekuensi gerakan fisik
Mendemonstrasikan urutan fisik atau tindakan
Mengikat tali sepatu, menunjukkan gerak sayap kupu
Sikap
Predisposisi ke tindakan positif atau negatif terhadap orang, objek atau peristiwa
Memilih tindakan personal terhadap atau menjauh dari objek, peristiwa, atau orang
Memilih mengunjungi museum seni; menghidari konser musik rock


Kaitan antara Tahapan Belajar dengan Peristiwa Pembelajaran

Deskripsi
Tahapan
Fungsi
Persiapan Belajar
1. Mengarahkan perhatian



2. Harapan (ekspektasi)

3.Retrieval (pengambilan informasi dan/atau keterampilan yang relevan) untuk dimasukkan ke ingatan kerja.
Menarik perhatian siswa dengan menggunakan kejadian tidak seperti biasanya, pertanyaan atau perubahan stimulus
Mengorientasikan pemelajar pada tujuan belajar
Merangsang ingatan atas belajar yang telah dipelajari sebelumnya.

Akusisi dan kinerja
4. Persepsi selektif terhadap ciri stimulus

5. Pengkodean sematik



6. Pengambilan kembali dan respons


7. Penguatan
Memungkinkan penyimpanan stimulus penting secara temporer di dalam ingatan kerja
Transfer ciri stimulus dan informasi terkait ke dalam ingatan jangka panjang dan memberikan bimbingan belajar
Mengembalikan informasi yang tersimpan ke penggerak respons individual dan mengaktifkan respons dan memunculkan kinerja
Mengkonfirmasi harapan pemelajar tentang tujuan belajar (memberikan balikan informatif)
Transfer Belajar
8. Pengambilan petunjuk
9. Kemampuan generalisasi
Menilai perbuatan/kerja
Memunculkan kinerja dengan contoh baru.


Daftar Pustaka:
Gredler, Margaret E. (2011). Learning and Instructional: Teori dan Aplikasi. Terjemahan Tri Wibowo, B.S. Jakarta: Kencana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar