Anggota Kelompok :
- Mona Sriukur (10-047)
- Putri Olwinda (10-121)
- Anggita Windy (10-103)
- Mufti Fadhila (10-004)
- Dhita Sundary (10-009)
- Anggi Gurning (09-100)
“MODEL
KOGNITIF DAN TEORI MOTIVATIONAL AKADEMIK”
- Alasan memilih model kognitif dan teori motivational akademik:
1.
adanya motivasi dan ekspektasi yang diberikan kepada learner untuk mampu
meregulasi diri sehingga bisa mencapai kesuksesan.
2.
model pembelajaran yang disesuaikan dengan konteks sosial.
- 3 point penting model kognitif dan teori motivational akademik, yaitu:
1.
ekspektasi
Adanya
harapan dan nilai baik dari dalam maupun dari luar diri indivisu yang mampu
membangun motivasi berprestasi.
2.
orientasi tujuan
Adanya
alasan dan tujuan individu dalam melakukan tugas.
3.
atribusi
Adanya
kemampuan dan usaha individu untuk mencapai kesuksesan.
Tiga
perspektif model ekspektasi nilai, model orientasi tujuan, teori atribusi yang
memfokuskan pada faktor-faktor yang mempengaruhi ketrlibatan siswa yang terkait
dengan prestasi. Dari ketiga model ini, dikatakan bahwa motivasi berkembang
dari interaksi kompleks lingkungan dengan faktor internal, individu adalah
pengelola informasi yang aktif dan kayakinan yang terkait dengan prestasi yaitu
informasi eksplisit.
Model
ekspektasi nilai berpendapat bahwa ekspektasi kesusksesan siswa adalah
detreminan utama dari pilihan tugas atau pelajaran, kegigihan, tingkat usaha,
keterlibatan kognitif, dan kinerja katual.
Sebaliknya,
pada model orientasi tujuan membahas alasan siswa untuk terlibat dalam tuda
akademik karna alasan itu mempengaruhi strategi kognitif siswa, pilihan tugas,
dan persepsi kompetensi.
Perspektif
yang ketiga adalah teori atribusi, berpendapat bahwa pencarian pemahaman adalah
motivator utama dari tindakan, atribusi adalah sumber informasi yang kompleks,
dan perilaku masa depan sebagian ditentukan oleh atribusi untuk kesuksesan dan
kegagalan.
Pengetahuan merupakan produk dari proses belajar, belajar merupakan proses kognisi atau interaksi sosial yang membangun pengetahuan dan makna, sedangkan lokus belajar merupakan tempat belajar yang tidak terbatas hanya di dalam pikiran individu itu sendiri tapi dibagikan pada sesama individu. Dengan pengetahuan yang kita dapatkan dari proses belajar, kita memiliki harapan dan motivasi untuk berprestasi dengan memanfaatkan dan mengembangkan pengetahuan itu. Proses belajar memiliki tujuan, yaitu untuk mencapai kesuksesan melalui kemampuan dan usaha yang kita miliki (atribusi). Informasi-informasi yang kita dapatkan melalui proses belajar, tidak terbatas hanya untuk diri kita sendiri atau didapatkan dari diri kita sendiri tapi, kita juga bisa belajar dari lingkungan serta berbagi dengan lingkungan.
- Hubungan table 1.7 dengan tiga poin penting dari model kognitif dan motivational akdemik.
Pengetahuan merupakan produk dari proses belajar, belajar merupakan proses kognisi atau interaksi sosial yang membangun pengetahuan dan makna, sedangkan lokus belajar merupakan tempat belajar yang tidak terbatas hanya di dalam pikiran individu itu sendiri tapi dibagikan pada sesama individu. Dengan pengetahuan yang kita dapatkan dari proses belajar, kita memiliki harapan dan motivasi untuk berprestasi dengan memanfaatkan dan mengembangkan pengetahuan itu. Proses belajar memiliki tujuan, yaitu untuk mencapai kesuksesan melalui kemampuan dan usaha yang kita miliki (atribusi). Informasi-informasi yang kita dapatkan melalui proses belajar, tidak terbatas hanya untuk diri kita sendiri atau didapatkan dari diri kita sendiri tapi, kita juga bisa belajar dari lingkungan serta berbagi dengan lingkungan.
0 komentar:
Posting Komentar