BELAJAR

Senin, 09 September 2013

Apa Pengertian Belajar ?

Belajar (learning) merupakan proses multisegi yang biasanya dianggap sesuatu yang biasa saja oleh individu sampai mereka mengalami kesulitan saat menghadapi tugas yang kompleks. Akan tetapi kapasitas belajar adalah karakteristik yang membedakan manusia dari makluk lainnya. Hanya manusia yang memiliki otak yang berkembang baik untuk digunakan melakukan tindakan yang memiliki tujuan (Goldberg, 2001). Belajar juga merupakan salah satu faktor yang memperngaruhi dan berperan penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu. Sebagian terbesar perkembangan individu berlangsung melalui kegiatan belajar.

Belajar adalah proses kehidupan yang lebih baik. Kita dapat melihat dari 3 peran belajar dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:

1. Belajar penting bagi individu. Belajar dapat menjelaskan tentang pemerolehan berbagai kemampuan dan keterampilan, tentang strategi untuk menjalankan peran di dunia, serta tentang sikap dan nilai yang memandu tindakan seseorang. Kapasitas untuk belajar terus-menerus dapat memperkaya dan meragamkan gaya hidup.
2. Belajar penting bagi masyarakat. Tujuannya menurut Vygotsky (1924/1979) adalah mempelajari tentang nilai, bahasa, dan perkembangan kultur- pengalaman yang diwariskan. Belajar juga merupakan basis untuk kemajuan masyarakat di masa depan.
3. Pemelajar (learner) mengonstruksi makna untuk diri mereka sendiri dan dari konteks di mana mereka tinggal. Yakni, individu memilih informasi dari interaksi antar-orang dan kejadian interaktif yang terjadi di keluarga, sekolah, pertemanan, komunitas, dan lingkungan kerja. Individu kemudian menghubungkan informasi pilihan itu dengan pengetahuan yang dimilikinya, dan kemudian menganalisisnya, dan mengonstuksi suatu representasi di dalam memori.

Apa Upaya Prateoritis Untuk Menjelaskan Tentang Belajar ?

Upaya-upaya awal untuk memahami belajar adalah melalui kebijakan tradisional, yang biasanya didasarkan pada pengalaman, dan melalui filsafat. Problem dalam kebijakan tradisional adalah informasi itu dapat ditafsirkan dengan cara yang berbeda-beda. Sebaliknya, meski filsafat merupakan keyakinan yang terstruktur, filsafat yang berbeda mencerminkan pandangan yang berbeda pula. Meski riset dunia fisik dimulai sejak 1500-an, riset terhadap proses psikologis masih ketinggalan. Kejadian-kejadian yang mengawali riset psikologi adalah munculnya konsep empirisme ilmiah dan konsep perubahan dalam kemunculan spesies yang diperkenalkan oleh Darwin. Riset terhadap proses psikologis dimulai di laboratorium Wundt, dan beberapa tahun kemudian diikuti dengan pengumpulan data di-setting pendidikan. Banyak dari data itu ternyata tidak menambah pemahaman tentang praktik pendidikan. Pada 1920-an, teori belajar awal mulai bermunculan untuk memberikan kerangka bagi riset.

Apa Kriteria Untuk Teori Belajar?

Clark Hull (1933), seorang teoretisi behavioral, mengidentifikasi 3 kriteria penting untuk setiap teori, yaitu:
1. Seperangkat asumsi yang jelas tentang aspek belajar yang dibahas oleh teori
2. Definisi yang jelas dari istilah penting
3. Prinsip spesifik yang diambil dari asumsi yang dapat diuji melalui riset.
Persyaratan yang keempat hanya berlaku untuk teori belajar, adalah teori harus menjelaskan dinamika psikologis dasar dari kejadian yang memenagaruhi belajar.

Apa Fungsi dari Teori Belajar ?

Teori belajar yang baik harus memebuhi fungsi umum dan khusus yang berkaitan dengan belajar dan pembelajaran.

  •  Fungsi Umum
Menurut Suppes (1974) ada empat fungsi umum dari teori, yaitu:

1. Kerangka untuk melakukan riset. Fungsi ini terkait dengan syarat bahwa teori harus memuat prinsip yang dapat diuji
2. Kerangka penataan informasi yang spesifik.
3. Fungsi ini untuk mengungkapkan kompleksitas dan kekaburan suatu kejadian.
4. Teori mungkin melahirkan wawasan baru tentang situasi sehingga prinsip atau teori sebelumnya perlu diperbaiki, seperti diindikasikan dalam analisis belajar dari model oleh Bandura(1971)
5. Teori berguna sebagai penjelasan atas suatu kejadian.

  • Fungsi Khusus

Teori belajar memenuhi satu atau semua empat fungsi spesifik menyangkut instruksi, termasuk perencanaan, dan evaluasi intruksi serta memberikan informasi tentang problem di kelas.

Bagaimana Kerjadian Mempengaruhi Perkembangan Teori Belajar?

Perkembangan teori belajar dimulai pada awal abad ke-20 dengan tiga pendekatan berbasis laboratorium. Pendekatan itu membuka jalan baru karena pada teoritisi menguji prinsip dasarnya dengan eksperimen. Kemudian masuknya Amerika Serikat dalam Perang Dunia II menimbulkan isu pelatihan untuk operasi militer yang kompleks. Prioritas ini, bersama dengan kurikulum pasca-Sputnik, memerlukan pemecahan isu pelajaran di kelas yang menjadi prioritas untuk teori belajar.

Referensi :
Gredler, Margaret.E. 2011. Learning and Instruction : Teori dan Aplikasi. Jakarta: Kencana

0 komentar:

Posting Komentar

Senin, 09 September 2013

BELAJAR

Apa Pengertian Belajar ?

Belajar (learning) merupakan proses multisegi yang biasanya dianggap sesuatu yang biasa saja oleh individu sampai mereka mengalami kesulitan saat menghadapi tugas yang kompleks. Akan tetapi kapasitas belajar adalah karakteristik yang membedakan manusia dari makluk lainnya. Hanya manusia yang memiliki otak yang berkembang baik untuk digunakan melakukan tindakan yang memiliki tujuan (Goldberg, 2001). Belajar juga merupakan salah satu faktor yang memperngaruhi dan berperan penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu. Sebagian terbesar perkembangan individu berlangsung melalui kegiatan belajar.

Belajar adalah proses kehidupan yang lebih baik. Kita dapat melihat dari 3 peran belajar dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:

1. Belajar penting bagi individu. Belajar dapat menjelaskan tentang pemerolehan berbagai kemampuan dan keterampilan, tentang strategi untuk menjalankan peran di dunia, serta tentang sikap dan nilai yang memandu tindakan seseorang. Kapasitas untuk belajar terus-menerus dapat memperkaya dan meragamkan gaya hidup.
2. Belajar penting bagi masyarakat. Tujuannya menurut Vygotsky (1924/1979) adalah mempelajari tentang nilai, bahasa, dan perkembangan kultur- pengalaman yang diwariskan. Belajar juga merupakan basis untuk kemajuan masyarakat di masa depan.
3. Pemelajar (learner) mengonstruksi makna untuk diri mereka sendiri dan dari konteks di mana mereka tinggal. Yakni, individu memilih informasi dari interaksi antar-orang dan kejadian interaktif yang terjadi di keluarga, sekolah, pertemanan, komunitas, dan lingkungan kerja. Individu kemudian menghubungkan informasi pilihan itu dengan pengetahuan yang dimilikinya, dan kemudian menganalisisnya, dan mengonstuksi suatu representasi di dalam memori.

Apa Upaya Prateoritis Untuk Menjelaskan Tentang Belajar ?

Upaya-upaya awal untuk memahami belajar adalah melalui kebijakan tradisional, yang biasanya didasarkan pada pengalaman, dan melalui filsafat. Problem dalam kebijakan tradisional adalah informasi itu dapat ditafsirkan dengan cara yang berbeda-beda. Sebaliknya, meski filsafat merupakan keyakinan yang terstruktur, filsafat yang berbeda mencerminkan pandangan yang berbeda pula. Meski riset dunia fisik dimulai sejak 1500-an, riset terhadap proses psikologis masih ketinggalan. Kejadian-kejadian yang mengawali riset psikologi adalah munculnya konsep empirisme ilmiah dan konsep perubahan dalam kemunculan spesies yang diperkenalkan oleh Darwin. Riset terhadap proses psikologis dimulai di laboratorium Wundt, dan beberapa tahun kemudian diikuti dengan pengumpulan data di-setting pendidikan. Banyak dari data itu ternyata tidak menambah pemahaman tentang praktik pendidikan. Pada 1920-an, teori belajar awal mulai bermunculan untuk memberikan kerangka bagi riset.

Apa Kriteria Untuk Teori Belajar?

Clark Hull (1933), seorang teoretisi behavioral, mengidentifikasi 3 kriteria penting untuk setiap teori, yaitu:
1. Seperangkat asumsi yang jelas tentang aspek belajar yang dibahas oleh teori
2. Definisi yang jelas dari istilah penting
3. Prinsip spesifik yang diambil dari asumsi yang dapat diuji melalui riset.
Persyaratan yang keempat hanya berlaku untuk teori belajar, adalah teori harus menjelaskan dinamika psikologis dasar dari kejadian yang memenagaruhi belajar.

Apa Fungsi dari Teori Belajar ?

Teori belajar yang baik harus memebuhi fungsi umum dan khusus yang berkaitan dengan belajar dan pembelajaran.

  •  Fungsi Umum
Menurut Suppes (1974) ada empat fungsi umum dari teori, yaitu:

1. Kerangka untuk melakukan riset. Fungsi ini terkait dengan syarat bahwa teori harus memuat prinsip yang dapat diuji
2. Kerangka penataan informasi yang spesifik.
3. Fungsi ini untuk mengungkapkan kompleksitas dan kekaburan suatu kejadian.
4. Teori mungkin melahirkan wawasan baru tentang situasi sehingga prinsip atau teori sebelumnya perlu diperbaiki, seperti diindikasikan dalam analisis belajar dari model oleh Bandura(1971)
5. Teori berguna sebagai penjelasan atas suatu kejadian.

  • Fungsi Khusus

Teori belajar memenuhi satu atau semua empat fungsi spesifik menyangkut instruksi, termasuk perencanaan, dan evaluasi intruksi serta memberikan informasi tentang problem di kelas.

Bagaimana Kerjadian Mempengaruhi Perkembangan Teori Belajar?

Perkembangan teori belajar dimulai pada awal abad ke-20 dengan tiga pendekatan berbasis laboratorium. Pendekatan itu membuka jalan baru karena pada teoritisi menguji prinsip dasarnya dengan eksperimen. Kemudian masuknya Amerika Serikat dalam Perang Dunia II menimbulkan isu pelatihan untuk operasi militer yang kompleks. Prioritas ini, bersama dengan kurikulum pasca-Sputnik, memerlukan pemecahan isu pelajaran di kelas yang menjadi prioritas untuk teori belajar.

Referensi :
Gredler, Margaret.E. 2011. Learning and Instruction : Teori dan Aplikasi. Jakarta: Kencana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar