Testimoni FILM UPIN dan IPIN

Minggu, 20 Februari 2011

Betul…betul…betul… Ingat kalimat ini? Ya ,kalimat tersebut seringkali terdengar dalam film animasi Upin dan Ipin. Film animasi buatan negeri tetangga ini akhir-akhir ini memang sedang booming. Bahkan banyak orang dewasa menggunakan suara lugunya sebagai ring tone. Film animasi Upin dan Ipin memang cepat dikenal oleh banyak orang, meskipun bila dilihat ceritanya sebenarnya diperuntukkan untuk anak-anak.

Awalnya saya tidak terlalu suka dengan film animasi (film anak-anak). Tetapi Film Upin dan Ipin berbeda ,secara tidak sengaja saya ikut menontonnya karena abang saya suka sekali nonton film animasi yang diperuntukkan untuk anak-anak sebenarnya, kemudian saya jadi sering mengikuti film tersebut .
 
Dari menonton film tersebut ada beberapa hal yang bisa saya dapat. Dari segi tampilan film ini bisa dibilang  sangat bagus, gambar animasi hidup, dan detail tokoh-tokohnya juga terlihat. Karakter-karakter tokohnya juga bisa dibilang lengkap, ada yang nakal tapi pintar seperti Upin dan Ipin, ada yang pintar seperti Memei, ada yang suka berpantun meski kadang-kadang ngawur seperti Jarjit, dan lain-lainnya. saya juga mendapatkan pembelajaran dari film tersebut yang di tayangkan pada saat mata kuliah Psikologi pendidikan. menonton Behind of Scene filmnya dan setelah menontonnya saya mengetahui bahwa proses pembuatan film ini tidaklah mudah dan tidak dengan waktu yang singkat. Film yang hanya berdurasi 90 menit ini diselesaikan dalam waktu 2 setengah tahun. Sangat luar biasa sekali perjuangan pembuatan film ini. Tidak hanya satu pihak yang berjuang dalam proses pembuatan film ini. Semuanya bekerja dengan maksimal dan mereka juga tidak pantang menyerah.

Dari segi isi cerita, saya rasa film ini bisa dijadikan tontonan untuk anak-anak balita tetapi bisa juga untuk orang dewasa(orang tua). Dalam cerita Upin dan Ipin ini isinya sangat mendidik dengan penyampaian yang ringan khas anak-anak. Film ini bukan hanya sebagai hiburan saja ,namun secara tidak langsung film tersebut berisi banyak sekali pembelajaran yang dapat dilihat dan ditiru oleh kita terkhusus buat anak-anak. Anak-anak bisa belajar bagaimana tolong-menolong, mengasihi sesama, persahabatan, menghormati orang yang lebih tua dsb. 

Nah, kita juga dapat menarik kesimpulan. Bahwa dalam psikologi pendidikan proses pembelajaran tidak terbatas karena kita bisa melakukan proses membelajaran dari berbagai media pembelajaran lainnya Yang tanpa kita sadari sudah menjadi pembelajaran yang baik buat kita dan sekeliling kita. Seperti film UPIN dan IPIN ini, kita dapat memperlajarinya dari media televisi yang tampilannya sangat menarik.

0 komentar:

Posting Komentar

Minggu, 20 Februari 2011

Testimoni FILM UPIN dan IPIN

Betul…betul…betul… Ingat kalimat ini? Ya ,kalimat tersebut seringkali terdengar dalam film animasi Upin dan Ipin. Film animasi buatan negeri tetangga ini akhir-akhir ini memang sedang booming. Bahkan banyak orang dewasa menggunakan suara lugunya sebagai ring tone. Film animasi Upin dan Ipin memang cepat dikenal oleh banyak orang, meskipun bila dilihat ceritanya sebenarnya diperuntukkan untuk anak-anak.

Awalnya saya tidak terlalu suka dengan film animasi (film anak-anak). Tetapi Film Upin dan Ipin berbeda ,secara tidak sengaja saya ikut menontonnya karena abang saya suka sekali nonton film animasi yang diperuntukkan untuk anak-anak sebenarnya, kemudian saya jadi sering mengikuti film tersebut .
 
Dari menonton film tersebut ada beberapa hal yang bisa saya dapat. Dari segi tampilan film ini bisa dibilang  sangat bagus, gambar animasi hidup, dan detail tokoh-tokohnya juga terlihat. Karakter-karakter tokohnya juga bisa dibilang lengkap, ada yang nakal tapi pintar seperti Upin dan Ipin, ada yang pintar seperti Memei, ada yang suka berpantun meski kadang-kadang ngawur seperti Jarjit, dan lain-lainnya. saya juga mendapatkan pembelajaran dari film tersebut yang di tayangkan pada saat mata kuliah Psikologi pendidikan. menonton Behind of Scene filmnya dan setelah menontonnya saya mengetahui bahwa proses pembuatan film ini tidaklah mudah dan tidak dengan waktu yang singkat. Film yang hanya berdurasi 90 menit ini diselesaikan dalam waktu 2 setengah tahun. Sangat luar biasa sekali perjuangan pembuatan film ini. Tidak hanya satu pihak yang berjuang dalam proses pembuatan film ini. Semuanya bekerja dengan maksimal dan mereka juga tidak pantang menyerah.

Dari segi isi cerita, saya rasa film ini bisa dijadikan tontonan untuk anak-anak balita tetapi bisa juga untuk orang dewasa(orang tua). Dalam cerita Upin dan Ipin ini isinya sangat mendidik dengan penyampaian yang ringan khas anak-anak. Film ini bukan hanya sebagai hiburan saja ,namun secara tidak langsung film tersebut berisi banyak sekali pembelajaran yang dapat dilihat dan ditiru oleh kita terkhusus buat anak-anak. Anak-anak bisa belajar bagaimana tolong-menolong, mengasihi sesama, persahabatan, menghormati orang yang lebih tua dsb. 

Nah, kita juga dapat menarik kesimpulan. Bahwa dalam psikologi pendidikan proses pembelajaran tidak terbatas karena kita bisa melakukan proses membelajaran dari berbagai media pembelajaran lainnya Yang tanpa kita sadari sudah menjadi pembelajaran yang baik buat kita dan sekeliling kita. Seperti film UPIN dan IPIN ini, kita dapat memperlajarinya dari media televisi yang tampilannya sangat menarik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar